Home besties about daftarisi tipsnulis petunjuk contact

Minggu, 06 April 2014

OSN?

Oke. Sebenernya ini udah lama banget, aku tahu. Dan I’m so sorry karena baru cerita sekarang. Ya udahlah, skip.

Jadi... jrengjrengjreng....
Pada suatu hari di bulan Februari kemaren, tiba-tiba Miss-ku (fyi, dia yang ngajar aku di ekskul matematika. Oh ya rada impossible sih Ninda ikut eskul MTK haha—oke gue tahu gue pemales—tapi itu kenyataannya), ehhh Miss-ku bilang,

“Nada, tulisin emailmu di sini, ya,” Miss Novita (aku lupa ini Miss Novita or Miss Dina ._.) nyodorin kertas. Yeah, saya memang dipanggil Nada di sekolah oleh para guru. Okay, mungkin ini karena nama depanku Nada.
Aku ngangkat-ngangkat alis. “Untuk apa, Miss?” Fyi, Miss saya ini masih muda loh... masih kuliah haha :p

Dan ternyata itu beliau mau ngirimin aku (read: Ninda dan juga teman-temannya) soal-soal OSN tahun-tahun kemarin. Here I am speechless. OSN? Oh, my, God.

Aku benar-benar enggak nyangka bakal diikutin Olimpiade Sains Nasional. Serius deh ya, ini mimpiku sejak aku kelas 6 SD. Jadi aku punya temen, dia penulis juga, namanya Dian (well, sekarang dia kelas 8). And can you imagine, waktu dia kelas tujuh (saat itu aku masih kelas 6) dia ikut OSN bidang IPS dan sampe ke tingkat nasional. (hei, untuk manusia yang saya maksud... jangan kegeeran dulu, ya. :p)

Gila. Keceh.

Dari situ aku langsung termotivasi: pokoknya nanti kalo aku SMP aku harus ikut OSN juga. Dan alhamdulillah, mimpi itu tercapai sekarang.

Hari yang ditunggu-tunggu tiba juga. Hari itu 8 Maret 2014, aku dan rombonganku datang ke sekolah IGM, tempat OSN tingkat kabupaten/kota itu dilaksanakan. Rada deg-degan sih. Tapi kalo diliat-liat, soalnya dari tahun ke tahun makin mudah aja. Well, mudah di sini dalam arti kalau dibandingin sama tahun-tahun lalu. Kalau didasarkan pada pelajaran anak kelas tujuh, ya, ini termasuk susah.

Di sana aku baru sadar, aku sendiri yang anak kelas tujuh. Sekolah saya ngirim tiga orang peserta per mapel. Aku cewek sendiri di matematika, dan aku anak kelas tujuh sendiri di rombongan ini. Oh, great. Tapi aku mencoba tenang soalnya kan... kakak-kakak kelas saya yang kece-kece ini enggak mungkin gigit atau gebukin aku. Haha, yegak. Dan hitung-hitung nambah kenalan.

Tetapi, jujur aja, lebih enak ngumpul bareng kakak-kakak kelas dibanding sama teman sebaya atau adik kelas. Kenapa, ya? Mungkin karena aku lebih muda jadi mereka bersikap lebih ramah dan lebih santai, dan-dan-dan... dan pokoknya lebih dibaikin gitu. Hehehe, tapi ini serius, lho.

Oke, jadi kakak-kakak kelas itu ngobrol-ngobrol panjang lebar, sementara aku lebih banyak dengerin dan paling-paling ketawa. Kalau ada celah, biasanya aku nimbrung dikit, and here I try to be a good listener and... good laugher, maybe?

And kalo enggak salah, jam delapan atau setengah sembilan itu pembukaan. Gak terlalu lama, sih, dan selesai pembukaan, kami langsung pergi ke kelas masing-masing. Kelas tempat lomba, lho. Aku ternyata sendirian dari SMP 9 di kelasku. Kakak kelasku yang lain—yang ikut matematika juga ada di kelas sebelah dan di kelas sebelahnya lagi. Rada ngeri pas masuk, sih, soalnya itu bukan sekolahku dan itu pertama kali aku masuk ke sekolah itu, dan juga pertama kali aku harus duduk di kursi di kelas di sekolah itu. *abaikan

Jreng... akhirnya... *musik horor* soal OSN Matematika 2014 pun dibagikan. Aku mengucap bismillah dan berdoa berkali-kali.

Aku buka soal itu.

Deg.

Alhamdulillah.

Susah banget.

XDDDDDD

Enggak deng, canda. Soal pertama sampai keempat itu enggak terlalu menguras otak (soalnya kalau hafal rumus pasti bisa), tapi menjelang soal kelima dan seterusnya, entah kenapa rasanya pengen lambaikan tangan ke kamera....

Dan yang lebih bermasalah, di sini enggak ada kamera. Atau seenggaknya CCTV. Lumayan kan kalau masuk Trans 7. *ehapaini

Udahlah. Dan yang lebih njelimet, ada soal tentang bangun datar. Sekilas info, saya nggak suka bangun datar atau ruang atau sejenisnya.
Aku tarik napas dalam-dalam, mencoba memahami soal-soal selanjutnya. Aku ngerutin dahi, dan aku baru nyadar kalo ntuh soal sebetulnya enggak sesulit yang aku bayangin. Cuma akunya aja, belum selesai baca soal udah langsung nyerah.

Ini, nih, salah satu soalnya.

Pada sebuah bidang terdapat sepuluh titik. Di antara sepuluh titik tersebut tidak ada tiga titik atau lebih yang segaris. Banyak segitiga yang dapat dibentuk dengan menghubungkan sembarang tiga titik pada bidang tersebut adalah....

a.30
b.60
c.100
d.120

Awalnya rada-rada bingung, tapi aku nyoba nyoret-nyoret dan akhirnya ketemu jawabannya dengan susah payah.

Dan waktu aku tiba di bagian isian singkat....

JLEB.

Susah banget nomor satunya :G aku udah pernah diajarin rasanya, tapi aku bener-bener lupaaa -____-

Dan akhirnya aku selesai. Aku keluar kelas, ketemu kakak-kakak kelasku yang lain, dan kami jalan ke KFC buat refreshing (kalilah, atau mungkin sekadar ngabisin uang yang dikasih guru sebagai duit saku HAHAHA). Di sana kami cerita-cerita (well, actually I just listen to them and only talk a little) dan waktu pesanan datang, aku langsung makan (ye iyelah, masa aku diemin aja....).

Sebetulnya aku ngerasa aku insyaallah berhasil. Tapi aku enggak yakin juga, habisnya ada soal yang enggak bisa aku jawab. Tapi aku bener-bener berharap. Tapi aku tahu, aku masih kelas tujuh dan rada enggak mungkin bisa ngalahin manusia-manusia yang kebanyakan kelas delapan. Tapi... *abaikan

Ya sudahlah. Insyaallah menang. Namun, entahlah. Lihat saja nanti. Aku cuma bisa berdoa dan terus berharap.
***
Sudah dua minggu lebih berlalu semenjak OSN itu. Aku gregetan, habisnya sampai sekarang aku masih enggak tahu aku menang atau enggak. Pasrah aja, lah. Menurutku, kakak kelasku itu yang menang.

Aku bernazar sama diriku sendiri, kalau aku lolos seleksi OSN tingkat kabupaten/kota itu, aku bakal ngepost tentang ini di blog. Tapi, kayaknya pengalaman OSN lebih bagus kalau langsung dibagikan. Bukan cuma pas menang aja. Tapi ... males deh ngeposting kalau ternyata enggak menang -_-

Dan seminggu kemudian.

Ninda speechless lagi, pemirsa-pemirsa.
Alhamdulillah, temenku di sekolah ngasih tau kalau aku ternyata passing-grade. (nilai OSN-ku melewati batas minimum lulus seleksi)
And that’s why you can read this post.

Aku janji, aku bakal jungkir balik di rumah.

And believe or not, aku masih ketawa-ketawa sendiri pas sampai di rumah. Alhamdulillah, bisa ikut seleksi olimpiade tingkat provinsi. Katanya, sih, tanggal 19 April nanti....

Bismillah, wish me luck.

0 shout{s}:

Posting Komentar

Terima kasih bila sudah menyempatkan diri untuk berkomentar! šŸ’• :)

No captcha, no moderation, and no login here! Tinggal isi kolom komentar lalu publish, sesimpel itu! Bisa juga pakai anonim jika diperlukan (tho I don't recommend it) :).