Tips Ampuh dan Terbukti Cara Membuat Buku/Novel yang Best Seller dan Bagus

PERINGATAN: 2 DARI 3 PENULIS HANYA MENJADI PENULIS BIASA!

Bagaimana sih cara menjadi penulis yang baik?
Gimana sih cara jadi penulis terkenal?
Gimana ya biar aku bisa jadi penulis yang banyak fans?
Gimana biar bukuku bagus dan banyak yang beli?
Iiihh, pengen deh kayak dia, bisa buat buku best-seller! Tapi bagaimana caranya?

Mungkin kata-kata itu pernah terlintas sejenak di pikiran kita, atau bahkan sering terngiang-ngiang di benak kita. Masalahnya, bagaimana cara mewujudkannya?

Nah, siapapun kamu: baik kamu calon penulis, orang yang suka menulis dan sudah mengirim naskah tetapi belum dikonfirmasi, penulis yang bentar lagi bukunya terbit, ataupun penulis yang sudah menghasilkan buku, coba baca dulu artikel ini. Pastikan kamu bukan salah satu dari 2 orang yang hanya menjadi penulis biasa!

Ini ulasannya.

Cara menjadi penulis yang baik tentu saja dengan membuat tulisan yang bagus (dalam hal ini novel atau cerpen). Setiap penulis pasti ingin menjadi penulis yang bukunya dibeli banyak orang dan tentu saja disukai semua orang, dan bukunya menjadi best-seller. Tetapi, cuma sedikit penulis yang bisa menjadi luar biasa seperti itu karena mereka, atau mungkin kita juga termasuk salah satu dari mereka, belum tahu caranya.

Jadi gimana?

Ya, tentu saja kita harus membuat tulisan yang bagus, dan yang paling penting—harus menarik juga!

Caranya?

Pertama, kita mulai dari cover buku. Coba deh kamu ke toko buku, pasti buku yang paling menarik perhatianmu yang covernya bagus, kan? Hem, soal cover, sih, aku belum bisa bahas banyak karena yang buat cover itu bukan kita, tapi penerbitnya. Dan kita sih tenang saja, soalnya biasanya cover buatan penerbit itu bagus-bagus. Eaaaa, eh tapi serius lho.

Kedua, judul yang menarik. Judul buku yang menarik pasti membuatmu penasaran dan langsung mengambilnya untuk membaca sinopsisnya. Buatlah judul tulisan seunik mungkin. Unik bukan berarti susah diucapkan, lho. Dan kamu juga enggak perlu susah payah belajar bahasa Mandarin, Cina, ataupun Jepang beserta grammarnya hanya untuk membuat judul tulisan. Yang penting, judulmu bisa langsung menarik perhatian calon pembeli walaupun sederhana. Kalau mau lebih lengkap, silakan klik di siniii.:)

Ketiga, isi cerita. Buatlah cerita semenarik mungkin. Buatlah ceritamu mengena di hati pembaca, terus terngiang-ngiang di benak pembaca walaupun mereka sudah selesai membaca. Contohnya, novel Laskar Pelangi yang fenomenal itu. Waktu aku tau kalau Lintang ternyata cuma jadi supir truk, sumpah deh ya, aku nyesek banget. Waktu Ikal kecewa karena itu, sesungguhnya aku lebih kecewa. Sampai-sampai aku mau nangis waktu baca bagian itu....

Kalau mau tahu alur dan ceritamu bagus atau enggak, kamu bisa aja kirim naskahmu ke temanmu yang bisa dipercaya untuk dia baca dan dia komentari. Ingat, teman yang bisa dipercaya. Jangan sembarang kasih ke orang yang enggak kamu kenal baik, lho. Nanti, siapa tahu dia malah menyebarkan seluruh isi naskahmu ke publik tanpa seizin kamu?
Mau tahu cara membuat alur cerita yang menarik? Klik di sini yaaa ;)

Empat, buatlah kejutan di ceritamu. Terserah, mau kejutan yang akan menyenangkan pembaca atau sebaliknya, membuat pembaca kecewa total. Kejutan seperti ini, sih, seringnya muncul di pertengahan atau ending cerita.

Contohnya, novel Laskar Pelangi lagi, ya. Kan ada tuh bagian di mana salah satu teman dekat Ikal ternyata masuk RSJ bareng ibunya. Di situ ibunya nangis-nangis menghadap Ikal, kalau enggak salah. Gila, aku kaget banget di sini, enggak nyangka sama sekali. Di sini Om Andrea Hirata berhasil membuat pembacanya berkata ‘Hah? Kok bisa?’. Dengan adanya kejutan seperti ini, pembaca jadi penasaran dan mau tak mau akan terus membaca karena ingin mengetahui penyebab dari kejutan itu.

Eits, tapi kita enggak boleh membuat sembarang kejutan. Setiap kejutan yang ada harus disertai alasan yang jelas, mengapa hal itu bisa terjadi. Kalau enggak ada alasan yang kuat dan enggak masuk akal, pembaca malah kebingungan dan malas lanjut membaca. Jangan sampai deh hal itu terjadi!

Lima, buatlah ending yang waw-amazing-gila-ini-keren-banget-huaaaa-siapa-sih-yang-nulis! Hahaha XD yah kira-kira begitulah. Ending yang bagus itu enggak harus kayak cerita Cinderella yang nikah sama pangeran, kok. Yang penting, di ending, semua masalah di cerita terselesaikan dan membuat pembaca puas.

Happy ending itu bagus, dan lebih disenangi pembaca. Tapi sad ending juga enggak pa-pa sih sebetulnya. Happy ending plus sad ending kayaknya lebih keren. Contohnya novel The Fabulous Udin. Eh, tapi kalau situasinya enggak memungkinkan untuk buat happy and sad ending sekaligus, enggak usah dipaksain. Toh semua tergantung sama kamu, penulisnya sendiri! Ya, enggak?

Yang keenam, tentu saja kamu harus percaya diri! Percaya deh, setiap orang pasti punya potensi. Percuma aja kamu sudah memenuhi syarat-syarat di atas kalau naskahmu cuma bersemayam di laptop dan enggak kamu kirim. Betul, kan?

Nah, gimana? Yang jelas, kalau kamu sudah melakukan enam cara di atas, berarti kamu sudah menjadi penulis yang luar biasa! Tetapi, kalau kamu belum melakukannya, tenang saja. Masih ada waktu, kok, untuk membenahi tulisanmu dan menjadi salah satu dari penulis yang luar biasa itu.

Oh ya, kalau semuanya sudah beres, tinggal tunggu saja bukumu terbit dan bersiaplah berbahagia! Eh, kalau buku kalian terbit, kabarin aku ya... hehehe....

Tapi, gimana kalau naskahku ditolak? :”(
Soal ini ... tunggu aja, ya. Aku akan bahas di hari lain. Sabar, ya ;) yang jelas, jangan patah semangat! Jadi penulis itu harus bermental baja.

Oh ya, aku menulis post ini semata-mata karena ingin membantu kalian. Kalau aku membuat post seperti ini, bukan berarti aku mau menggurui kalian, lho, soalnya aku juga belum sempurna dan tulisanku masih harus diperbaiki :)

Oke, sekian dariku. Bermanfaat? Kamu punya tips lain untuk jadi penulis luar biasa? Kamu mau tanya-tanya seputar artikel ini? Langsung komentar aja! Caranya gampang kok, silakan lihat petunjuk di bawah! ^^